nusakini.com-Makassar-Andi Amran Sulaiman (AAS) terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Terpilih Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas).

Andi Amran terpilih setelah melalui pemilihan mekanisme voting dalam pemilihan yang digelar pada hari Sabtu (5/3/2022) malam. Amran menggantikan Jusuf Kalla yang sebelumnya 25 tahun memimpin IKA Unhas. 

Ucapan selamat pun banyak dilayangkan terhadap mantan Menteri Pertanian era Jokowi - Jusuf Kalla itu. Baik dari kepala daerah, bahkan politisi dan kerabatnya.

Sejumlah karangan bunga ucapan selamat memenuhi pada depan kantor AAS Building, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.

• Pemerintah Provinsi Sulsel Gelontorkan Rp 3,5 Miliar untuk Pembangunan Lapangan Gaspa dan Dukungan UMKM di Palopo
• Tanamkan Semangat Nasionalisme, Munafri: Pemerintah Harus Cepat, Akurat, dan Nasionalis
• Pemprov Sulsel Terima Kunjungan Pemprov Sulbar, Bahas Penguatan Konektivitas Udara Antarwilayah
• TPAKD Sulsel Diakui sebagai Model Nasional Inklusi Keuangan
• Gubernur Sulsel Bersama Menteri RI Hadiri Jamuan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi di Istana Mina

Beberapa diantaranya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman; Ketua Umum DPP Partai Golkar, , Airlangga Hartarto; bahkan Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin.

Dengan amanah ini, Amran bertekad memajukan Indonesia timur lewat jaringan alumni Unhas. Ia berencana menggandeng para alumni untuk melakukan berbagai gebrakan baru.

"Khususnya mengelola Indonesia timur, karena kiblat Indonesia di masa depan ada di timur. Jadi kalau Indonesia mau maju harus menggarap yang ada di Indonesia timur," papar Amran, Sabtu (5/3/2022).

"Jadi insyaallah ke depan kita membentuk big data, untuk mengorganisir anggota 200 ribu orang alumni Unhas," sambungnya.

Selain itu Amran menyampaikan setelah melakukan pendataan ia akan mengoptimalisasi seluruh kekuatan. Dia meyakini jika keberadaan alumni dikelola dengan baik maka IKA Unhas bisa melakukan hal besar.

"Salah satu contoh, Indonesia merupakan sumber cadangan nikel terbesar. Kalau ini kita olah dengan baik, dan teknologi kita sudah mampu untuk mengelola itu, dan nilainya ribuan triliun maka kesejahteraan meningkat. Dengan catatan kita sinergi," papar Amran.(rls)